Materi Pendidikan Pancasila Fase E Kurikulum Merdeka dirancang untuk memperkenalkan dan mendalami nilai-nilai Pancasila pada peserta didik. Materi ini bertujuan untuk membentuk karakter yang kuat dan berlandaskan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip Pancasila, diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam beragam situasi.
Materi ini akan mengupas secara komprehensif, mulai dari gambaran umum, struktur dan isi, konsep dan prinsip inti, aktivitas dan penilaian pembelajaran, relevansi dengan kehidupan sehari-hari, integrasi dengan materi lain, hingga strategi pembelajaran yang efektif. Dengan pendekatan yang beragam, diharapkan peserta didik dapat memahami dan mengaplikasikan Pancasila secara utuh dan bermakna.
Gambaran Umum Materi Pendidikan Pancasila Fase E Kurikulum Merdeka
Pendidikan Pancasila pada Fase E Kurikulum Merdeka menekankan pengembangan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini dirancang untuk mendorong siswa memahami pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan landasan dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial.
Materi Pokok Pendidikan Pancasila Fase E
Materi Pendidikan Pancasila pada fase E Kurikulum Merdeka mencakup pemahaman mendalam tentang sila-sila Pancasila. Siswa diajak untuk merenungkan makna di balik setiap sila dan bagaimana sila-sila tersebut diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.
- Pemahaman mendalam tentang makna dan penerapan setiap sila Pancasila.
- Identifikasi contoh-contoh perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
- Penguatan rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
- Menumbuhkan sikap toleransi dan saling menghargai antar perbedaan.
- Pengenalan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Berikut tabel yang menunjukkan kompetensi inti dan kompetensi dasar yang terkait dengan materi Pendidikan Pancasila pada Fase E:
| Kompetensi Inti | Kompetensi Dasar |
|---|---|
| Memahami dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari | Menjelaskan makna sila-sila Pancasila dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. |
| Menunjukkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila. | |
| Menganalisis dampak positif dan negatif perilaku yang sesuai dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. | |
| Menyampaikan pendapat secara santun dan bertanggung jawab. |
Tujuan Pembelajaran Utama
Tujuan utama dari materi Pendidikan Pancasila pada Fase E Kurikulum Merdeka adalah untuk:
- Membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila.
- Menumbuhkan kesadaran dan komitmen dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
- Mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan berkarakter.
- Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah sosial dengan berlandaskan Pancasila.
Struktur dan Isi Materi Pendidikan Pancasila Fase E

Materi Pendidikan Pancasila pada fase E Kurikulum Merdeka dirancang untuk memperkuat pemahaman dan penghayatan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik. Struktur materinya terbagi ke dalam beberapa yang saling terhubung, dengan fokus pada penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur Materi
Struktur materi Pendidikan Pancasila pada fase E terbagi menjadi beberapa yang saling berkaitan. Masing-masing menekankan pada pengembangan pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam konteks kehidupan sehari-hari. Urutan materi disusun secara progresif, dimulai dari pemahaman dasar hingga aplikasi dalam situasi yang lebih kompleks.
Diagram Alur Materi
Berikut diagram alur yang menunjukkan urutan materi pembelajaran Pendidikan Pancasila pada fase E:
- Pengantar Pancasila: Memahami sejarah dan dasar pemikiran Pancasila.
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa: Mendeskripsikan keanekaragaman keyakinan dan pentingnya toleransi antarumat beragama.
- Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menjelaskan pentingnya persamaan hak dan kewajiban dalam kehidupan sosial.
- Sila Ketiga: Persatuan Indonesia: Mendeskripsikan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keberagaman.
- Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Memahami prinsip musyawarah dan demokrasi dalam pengambilan keputusan.
- Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menerapkan nilai keadilan dan kesejahteraan dalam kehidupan sehari-hari.
- Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari: Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan, seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Isi Materi
Berikut ringkasan isi dari setiap
- Pengantar Pancasila: Menguraikan sejarah singkat dan latar belakang lahirnya Pancasila, menjelaskan makna dan arti penting Pancasila sebagai dasar negara, dan membedakannya dengan ideologi lainnya.
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa: Menjelaskan pentingnya toleransi dan menghormati keberagaman keyakinan, dan memberikan contoh perilaku yang mencerminkan sila tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
- Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Menekankan pentingnya kesetaraan dan keadilan bagi seluruh manusia, serta contoh perilaku yang mencerminkan sila tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
- Sila Ketiga: Persatuan Indonesia: Membahas pentingnya persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman, dan bagaimana persatuan tersebut dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
- Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Menjelaskan prinsip-prinsip musyawarah, demokrasi, dan pentingnya peran serta dalam pengambilan keputusan. Memberikan contoh penerapan prinsip tersebut dalam berbagai situasi.
- Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Menjelaskan arti keadilan sosial dan pentingnya kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Memberikan contoh kegiatan yang mencerminkan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari.
- Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari: Memberikan contoh-contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat, menganalisis situasi dan memilih tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Contoh Kegiatan Pembelajaran
Berikut contoh kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan untuk setiap
- Pengantar Pancasila: Diskusi kelas tentang sejarah dan pentingnya Pancasila.
- Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa: Membuat poster tentang toleransi antarumat beragama.
- Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Bermain peran untuk mempraktikkan persamaan hak dan kewajiban.
- Sila Ketiga: Persatuan Indonesia: Mendengarkan cerita rakyat dari berbagai daerah.
- Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan: Mendiskusikan dan mengambil keputusan bersama dalam suatu permasalahan.
- Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Merencanakan dan melaksanakan kegiatan sosial di lingkungan sekitar.
- Penerapan Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari: Menyusun kode etik kelas yang berlandaskan Pancasila.
Konsep dan Prinsip Inti: Materi Pendidikan Pancasila Fase E Kurikulum Merdeka
Pendidikan Pancasila pada fase E Kurikulum Merdeka menekankan pemahaman mendalam tentang konsep dan prinsip-prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini dirancang untuk mengembangkan pemahaman kritis dan penerapan nilai-nilai Pancasila secara konkret.
Konsep-Konsep Penting
Materi ini memperkenalkan konsep-konsep penting Pancasila seperti keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan. Pemahaman mendalam tentang konsep-konsep ini akan membantu siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah sosial dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
- Keadilan Sosial: Konsep keadilan sosial dalam Pancasila menekankan pentingnya keseimbangan dan kesetaraan dalam masyarakat. Siswa akan memahami bahwa keadilan sosial bukan hanya tentang hak, tetapi juga tanggung jawab.
- Demokrasi: Materi ini menjelaskan demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang melibatkan partisipasi aktif warga negara dalam pengambilan keputusan. Siswa akan belajar tentang hak dan kewajiban dalam berdemokrasi.
- Persatuan: Konsep persatuan dalam Pancasila menekankan pentingnya keragaman dan toleransi. Siswa akan diajak memahami pentingnya perbedaan dan bagaimana perbedaan dapat diharmonisasikan untuk membangun persatuan.
Prinsip-Prinsip Utama
Materi ini juga membahas prinsip-prinsip utama Pancasila yang menjadi landasan bagi penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Prinsip-prinsip ini akan menjadi pedoman bagi siswa dalam menghadapi berbagai tantangan.
- Kerakyatan: Prinsip kerakyatan menekankan pentingnya partisipasi dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Hal ini mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sosial dan bermusyawarah dalam menyelesaikan permasalahan.
- Kemanusiaan: Prinsip kemanusiaan menekankan pentingnya penghormatan terhadap martabat manusia. Siswa akan diajarkan untuk menghormati hak dan kewajiban setiap orang.
- Ketuhanan Yang Maha Esa: Prinsip ketuhanan menekankan pentingnya kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Siswa akan diajak untuk menghargai berbagai agama dan kepercayaan.
Penerapan Konsep dan Prinsip dalam Kehidupan Sehari-hari
Berikut tabel contoh penerapan konsep dan prinsip Pancasila dalam kehidupan sehari-hari:
| Konsep/Prinsip | Contoh Penerapan |
|---|---|
| Keadilan Sosial | Membantu teman yang kesulitan, tidak membeda-bedakan teman dalam pergaulan |
| Demokrasi | Menghargai pendapat orang lain, berpartisipasi dalam kegiatan kelas |
| Persatuan | Menghargai perbedaan suku, agama, dan budaya, berteman dengan siapapun |
| Kerakyatan | Bermusyawarah dengan teman sebelum mengambil keputusan, berdiskusi dalam kelompok |
| Kemanusiaan | Menolong orang yang membutuhkan pertolongan, menghormati orang tua |
| Ketuhanan | Berdoa sebelum memulai kegiatan, menghormati tempat ibadah |
Mengaitkan Konsep Pancasila dengan Situasi Terkini
Konsep-konsep Pancasila dapat diaplikasikan dalam berbagai situasi terkini, seperti permasalahan lingkungan atau isu sosial. Siswa diajak untuk menganalisis permasalahan dengan sudut pandang Pancasila dan mencari solusi yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Sebagai contoh, dalam permasalahan sampah, siswa dapat menerapkan konsep keadilan sosial dengan memikirkan dampak lingkungan pada masyarakat dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak.
Aktivitas dan Penilaian Pembelajaran

Aktivitas pembelajaran Pendidikan Pancasila di fase E Kurikulum Merdeka dirancang untuk mendorong pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila secara aktif. Penilaian yang komprehensif dan beragam menjadi kunci untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi.
Contoh Aktivitas Pembelajaran
Berikut beberapa contoh aktivitas pembelajaran yang relevan dengan materi Pendidikan Pancasila fase E, yang dapat disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan siswa:
- Diskusi Tematik: Siswa dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan contoh penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Topik diskusi dapat meliputi persatuan, gotong royong, dan keadilan sosial.
- Pementasan Drama: Siswa berlatih dan mementaskan drama pendek yang menggambarkan situasi yang mengharuskan penerapan nilai-nilai Pancasila. Contohnya, konflik antar teman yang diselesaikan dengan prinsip musyawarah.
- Praktik Langsung: Siswa berlatih mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan sederhana, seperti membantu teman yang kesulitan atau membersihkan lingkungan sekolah. Ini memperkuat pemahaman secara langsung.
- Studi Kasus: Guru menyajikan studi kasus terkait penerapan nilai-nilai Pancasila. Siswa menganalisis kasus tersebut dan mencari solusi berdasarkan prinsip-prinsip Pancasila.
Metode Penilaian
Metode penilaian yang digunakan harus beragam dan terintegrasi untuk mengukur pemahaman siswa secara holistik. Penilaian tidak hanya berfokus pada pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.
- Observasi: Guru mengamati perilaku siswa dalam kegiatan diskusi, presentasi, dan praktik langsung. Perhatikan sikap kerjasama, toleransi, dan tanggung jawab.
- Tanya Jawab: Guru mengajukan pertanyaan mendalam untuk mengukur pemahaman konseptual siswa terhadap nilai-nilai Pancasila.
- Penugasan: Siswa diberikan tugas untuk membuat karya tulis, presentasi, atau video yang menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi. Contohnya, menuliskan refleksi pribadi tentang pengalaman menerapkan nilai Pancasila.
- Portofolio: Mengumpulkan berbagai hasil karya siswa sepanjang pembelajaran untuk melihat perkembangan pemahaman dan sikap mereka.
Format Penilaian
Format penilaian yang komprehensif mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Berikut contoh format penilaian yang dapat diadaptasi:
| Aspek | Deskripsi | Bobot (%) |
|---|---|---|
| Pengetahuan | Pemahaman konsep, fakta, dan prinsip Pancasila | 40 |
| Sikap | Kerjasama, toleransi, tanggung jawab, dan menghargai perbedaan | 30 |
| Keterampilan | Kemampuan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari | 30 |
Contoh Instrumen Penilaian
Contoh instrumen penilaian dapat berupa lembar observasi, rubrik penilaian, atau soal uraian. Lembar observasi dapat digunakan untuk menilai sikap siswa dalam diskusi kelompok. Rubrik penilaian dapat digunakan untuk menilai tugas-tugas tertulis seperti karya tulis atau presentasi.
Contoh soal uraian: Jelaskan bagaimana nilai persatuan dan kesatuan dalam Pancasila dapat diterapkan dalam menyelesaikan konflik di lingkungan sekolah.
Relevansi dengan Kehidupan Sehari-hari

Pendidikan Pancasila pada fase E Kurikulum Merdeka memiliki keterkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Pemahaman tentang nilai-nilai Pancasila bukan sekadar teori, tetapi menjadi fondasi penting dalam berinteraksi dan menyelesaikan permasalahan di lingkungan sekitar.
Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari
Penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat diamati dalam berbagai aspek. Contohnya, dalam berinteraksi dengan teman sebaya, menunjukkan rasa saling menghargai dan menghormati merupakan perwujudan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dalam hal bergotong royong membersihkan lingkungan, kita mempraktikkan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Sedangkan dalam menyelesaikan perbedaan pendapat, kita perlu mengaplikasikan sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Contoh Kasus Penerapan Pancasila
Bayangkan sebuah situasi di lingkungan sekolah. Beberapa siswa berselisih paham mengenai penggunaan fasilitas umum. Dengan memahami nilai-nilai Pancasila, siswa dapat mencari solusi melalui musyawarah, saling menghargai pendapat masing-masing, dan berkompromi untuk mencapai kesepakatan yang adil.
- Situasi : Perbedaan pendapat dalam kegiatan ekstrakurikuler.
- Nilai Pancasila yang relevan : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan (sila keempat).
- Penerapan : Menggunakan pendekatan musyawarah untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan semua pihak.
Ilustrasi Situasi Kehidupan Nyata, Materi pendidikan pancasila fase e kurikulum merdeka
Ilustrasi lain dapat dilihat dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan. Kegiatan ini mencerminkan rasa persatuan dan kesatuan antar warga, sehingga lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman. Ini merupakan wujud penerapan sila ketiga, Persatuan Indonesia. Dalam menghadapi perbedaan budaya di lingkungan sekitar, kita perlu menghargai dan menghormati budaya tersebut, sesuai dengan sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Situasi : Perayaan hari besar keagamaan di lingkungan perumahan.
- Nilai Pancasila yang relevan : Ketuhanan Yang Maha Esa (sila pertama), Persatuan Indonesia (sila ketiga).
- Penerapan : Menghargai dan menghormati perbedaan kepercayaan dan budaya yang ada.
Penerapan Materi dalam Memecahkan Masalah Sosial
Materi Pendidikan Pancasila fase E dapat diterapkan untuk menyelesaikan masalah sosial. Contohnya, dengan memahami pentingnya musyawarah dan saling menghormati, kita dapat membantu menyelesaikan konflik antar kelompok dalam kegiatan sosial. Memahami sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dapat mendorong kita untuk mencari solusi yang adil dan merata bagi semua pihak.
- Masalah : Konflik antar warga dalam penggunaan lahan umum.
- Penerapan materi Pancasila : Mencari solusi melalui musyawarah dan mempertimbangkan hak dan kepentingan semua pihak.
- Hasil : Mencapai kesepakatan yang adil dan dapat diterima semua pihak.
Integrasi dengan Materi Lain
Integrasi materi Pendidikan Pancasila dengan materi lain dalam Kurikulum Merdeka sangat penting untuk memperkaya pemahaman siswa dan mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini memungkinkan siswa untuk melihat penerapan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan dan meningkatkan pemahaman yang lebih holistik.
Materi yang Dapat Diintegrasikan
Beberapa materi dalam Kurikulum Merdeka yang dapat diintegrasikan dengan materi Pendidikan Pancasila Fase E meliputi:
- Sejarah Indonesia: Siswa dapat mempelajari bagaimana nilai-nilai Pancasila terwujud dalam perjuangan kemerdekaan dan perjalanan bangsa Indonesia. Contohnya, menghubungkan semangat persatuan dan kesatuan dalam peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dengan sila Persatuan Indonesia.
- Kewarganegaraan: Materi ini dapat memperkuat pemahaman siswa tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila. Contohnya, menjelaskan hubungan antara prinsip demokrasi dan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
- Sosiologi: Siswa dapat mempelajari bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Contohnya, menganalisis bagaimana sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab diterapkan dalam interaksi sosial antar kelompok masyarakat yang berbeda.
- Ekonomi: Materi ini dapat diintegrasikan untuk memahami bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam kehidupan ekonomi, seperti dalam membangun usaha kecil menengah (UKM) dan menjaga keseimbangan ekonomi masyarakat. Contohnya, mengkaji penerapan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam kebijakan ekonomi yang adil.
- Seni Budaya: Seni budaya Indonesia kaya akan nilai-nilai Pancasila. Siswa dapat mempelajari dan menganalisis bagaimana nilai-nilai tersebut tergambar dalam karya seni, tari, musik, dan lain sebagainya. Contohnya, menganalisis tema-tema persatuan dan keragaman dalam lagu-lagu tradisional Indonesia.
Contoh Integrasi Materi
Berikut contoh integrasi antara materi Pendidikan Pancasila dengan materi lain:
- Dalam pembelajaran Sejarah Indonesia, siswa dapat mempelajari sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menghubungkannya dengan sila Persatuan Indonesia. Aktivitas diskusi dan analisis dapat digunakan untuk memperdalam pemahaman ini.
- Dalam pembelajaran Kewarganegaraan, siswa dapat menganalisis bagaimana sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan diterapkan dalam pemilihan umum. Siswa dapat melakukan simulasi pemilihan dan berdiskusi tentang proses demokrasi.
Diagram Hubungan
Diagram hubungan antara materi Pendidikan Pancasila dengan materi lain dalam kurikulum dapat disusun dalam bentuk diagram yang menggambarkan keterkaitan antara konsep-konsep dan prinsip-prinsip dalam berbagai mata pelajaran. Diagram ini akan memperjelas bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan.
| Materi Pendidikan Pancasila | Materi Kurikulum Merdeka | Contoh Integrasi |
|---|---|---|
| Sila Persatuan Indonesia | Sejarah Indonesia | Menganalisis semangat persatuan dalam perjuangan kemerdekaan |
| Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab | Sosiologi | Menganalisis interaksi sosial antar kelompok masyarakat |
| Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan | Kewarganegaraan | Menganalisis penerapan prinsip demokrasi dalam pemilihan umum |
Ringkasan Terakhir
Sebagai penutup, materi Pendidikan Pancasila Fase E Kurikulum Merdeka menawarkan fondasi kuat untuk membentuk karakter generasi masa depan. Dengan pemahaman yang komprehensif dan penerapan praktis, diharapkan peserta didik mampu mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan berperan aktif dalam membangun bangsa yang lebih baik. Semoga materi ini dapat menjadi acuan berharga bagi guru dan peserta didik dalam memahami dan mengaplikasikan Pancasila dengan lebih baik.